KOPERASI THAILAND
DISUSUN OLEH :
HELENA SITINJAK
23213999
2EB12
FAKULTAS EKONOMI
S1-AKUNTANSI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2014/2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis
panjatkan kepada teman-teman, keluarga, dan terutama kepada Tuhan Yang Maha
Esa, karena atas dukungan dan berkatNyalah penulis dapat menyelesaikan makalah
ini dengan baik dan tepat pada waktunya yang berjudul “Koperasi Thailand”.
Adapun tujuan dari
penulisan ini untuk memenuhi tugas matakuliah Bank dan Lembaga Keuangan pada semester
III, di tahun ajaran 2014 dengan bimbingan pengajar Bapak Elvia Fardiana.
Penulis sadar, sebagai
seorang mahasiswi yang masih dalam proses pembelajaran tentu makalah ini masih
banyak kekurangannya. Tetapi, penulis berusaha semaksimalnya agar makalah ini
dapat memberi sifat informasi yang berguna bagi pembaca. Terlebih dahulu
penulis meminta maaf atas kekurangan dalam penggunaan kata-kata. Terima kasih.
Penulis
Helena
Sitinjak
Depok, 23 Januari
2015
DAFTAR ISI
Halaman
.................................................................................................................................i
Kata Pengantar ................................................................................................................... ii
Daftar Isi............................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 1
1.1 Latar
Belakang ................................................................................................................ 1
1.2 Tujuan
..................... ...........................................................................................................1
1.3 Perumusan........................................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................... 2
2.1 Sejarah
Koperasi Thailand
.............................................................................................. 2
2.2 Sistem
Koperasi Thailand
................................................................................................ 2
BAB III PENUTUP...............................................................................................................4
3.1 Kesimpulan .......................................................................................................................4
Daftar Pustaka ......................................................................................................................4
BAB I
PEMBUKAAN
1.1
LATAR BELAKANG
Gerakan Koperasi di dunia, di mulai pada pertengahan abad 18 dan awal abad
19 di Inggris. Lembaga ini sering disebut dengan “KOPERASI PRAINDUSTRI”. Dari
sejarah perkembangannya, dimulai dari munculnya revolusi industri di Inggris
tahun 1770 yang menggantikan tenaga manusia dengan mesin-mesin industri yang
berdampak pada semakin besarnya pengangguran hingga revolusi Perancis tahun
1789 yang awalnya ingin menumbangkan kekuasaan raja yang feodalistik, ternyata
memunculkan hegemoni baru oleh kaum kapitalis.
Semboyan Liberte-Egalite-Fraternite (kebebasan-persamaan-kebersamaan) yang
semasa revolusi didengung-dengungkan untuk mengobarkan semangat perjuang rakyat
berubah tanpa sedikitpun memberi dampak perubahan pada kondisi ekonomi rakyat.
Manfaat Liberte (kebebasan) hanya menjadi milik mereka yang memiliki
kapital untuk mengejar keuntungan sebesar-besarnya. Semangat Egalite dan
Fraternite (persamaan dan persaudaraan) hanya menjadi milik lapisan masyarakat
dengan strata sosial tinggi (pemilik modal kapitalis).
1.2
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan
latar belakang yang telah dipaparkan maka didapatkan rumusan masalah sebagai
berikut :
1. Apakah sejarah koperasi Thailand?
2. Bagaimanakah Sistem Koperasi Thailand?
1.3 Tujuan
Tujuan
dari makalah ini ialah untuk mengetahui :
1. Mengetahui
Sejarah Bank BNI.
2. Mengetahui
Visi dan Misi dari Bank BNI.
3. Mengetahui
Produk Treasury dari Bank BNI.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Koperasi Thailand
Sejarah
perkoperasian, terutama pembentukan departemen koperasi di Thailand ternyata
sudah cukup tua. Uniknya, pembentukan departemen yang mengurusi koperasi pada
1915 mendahului kelahiran koperasi pertama di negeri Gajah Putih ini. Apa saja
strategi pemerintah memajukan koperasi?
Kala
itu resminya di bawah koordinasi Kementerian Keuangan, dibentuk seksi urusan
koperasi. Maksudnya, kementerian keuangan inilah yang bertugas menyiapkan
sekaligus mempromosikan pembentukan kementerian koperasi. Dalam perjalanannya
atau sebelum kementerian koperasi terbentuk, sempat pula ditransformasi serta
bernaung di bawah Kementerian Perdagangan. Yang jelas, secara formal
Kementerian Koperasi di Thailand akhirnya berdiri pada tahun 1952.
Kementerian
Koperasi ini selanjutnya mengalami beberapa reorganisasi. Ambil contoh,
mengikuti reorganisasi struktur di tubuh pemerintah pada tahun 1963, keberadaan
kementerian ini pernah dihapuskan. Sebagai penggantinya, strukturnya mengalami
penyederhanaan dan masuk di bawah koordinasi Kementerian Pembangunan Nasional.
Di bawah kementerian baru ini, ada beberapa divisi baru yang didirikan dan
bertanggungjawab terhadap semua jenis tugas-tugas koperasi. Misalnya ada divisi
mengenai koperasi pertanahan, divisi audit koperasi serta divisi koperasi
perdagangan dan keuangan.
Kemudian
sekali lagi terjadi reorganisasi pada tahun 1972. Kementerian Pembangunan
Nasional dihapus dan diganti menjadi Kementerian Pertanian dan Koperasi. Semua
pekerjaan menyangkut koperasi—kecuali tugas di bawah divisi audit
koperasi—dilebur menjadi satu di bawah departemen baru bernama Departemen
Promosi Koperasi (Cooperative Promotion Department, CPD).
2.2 Sistem Koperasi Thailand
Koperasi
di Thailand vertikal Diselenggarakan di tiga - sistem berjenjang; koperasi
primer di tingkat kabupaten dan di federasi provinsi dan tingkat nasional. Koperasi
primer terdiri dari anggota individu sementara anggota federasi provinsi dan
nasional adalah koperasi.
Para
anggota dewan memilih Will direksi (BOD) melalui sidang umum dengan jumlah
maksimum tidak lebih besar daripada 15 orang untuk perumusan kebijakan
pembangunan koperasi. Direksi, maka adalah manajer camp dan staf untuk
menjalankan bisnis koperasi.Lima atau lebih koperasi primer di tingkat provinsi
atau bersama-sama dapat membentuk federasi provinsi atau nasional entreprendre
melekat pada kegiatan fasilitas nama utama mereka berafiliasi Seperti
pengolahan dan perdagangan Menghasilkan pertanian.
Pada
tingkat nasional, ada Apakah Federasi Koperasi Pertanian Thailand qui semua 76
federasi koperasi pertanian provinsi afiliasi. Ada Petani Tebu aussi Federasi
Koperasi Thailand, babi penggalang Federasi Koperasi Thailand, Federasi
Koperasi Susu Thailand dan Bawang Petani Koperasi Federasi Thailand. Koperasi
Penyelesaian tanah, NAMUN, HAS hanya federasi regional di Central Region Thrift
dan Koperasi Kredit sedangkan, Koperasi dan Konsumen berafiliasi dengan
federasi nasional Sendiri.
Semua
jenis koperasi di semua tingkatan, selon UU Koperasi, BE2511, secara implisit
dimiliki Menjadi Afiliasi Koperasi Liga Thailand (CLT). The CLT adalah
fonctionnement badan puncak pada gerakan koperasi Whole. Hal Apakah tidak
berjalan sebagai perusahaan bisnis, keuntungan bertindak sebagai fasilitator,
koordinator dan menjadi putih seperti pendukung bagi kemajuan pendidikan semua
kemajuan koperasi
Hingga kini
Negara Thailand memiliki 7 tipe koperasi yakni Koperasi Pertanian, Koperasi
Jasa Akomodasi, Koperasi Perikanan, Koperasi Simpan-Pinjam, Koperasi Konsumsi,
Koperasi Pelayanan dan Koperasi Kredit. Masing-masing berotonomi tetapi tetap
bermitra saling menguntungkan.Menarik bahwa semua jenis koperasi ini
diperlakukan sama di mata pemerintah dan hukum. Intinya semua jenis koperasi
harus bisa memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan taraf hidup secara
perorangan dan kelompok.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perkembangan koperasi yang ada didunia bermula pada abad ke-20 yang pada
umumnya merupakan hasil dari usaha yang tidak spontan dan tidak dilakukan oleh
orang-orang yang sangat kaya. Koperasi tumbuh dari kalangan rakyat, ketika
penderitaan dalam lapangan ekonomi dan sosial yang ditimbulkan oleh system
kapitalisme semakin memuncak. Beberapa orang yang penghidupannya sederhana
dengan kemampuan ekonomi terbatas, terdorong oleh penderitaan dan beban ekonomi
yang sama, secara spontan mempersatukan diri untuk menolong dirinya sendiri dan
manusia sesamanya.
Dalam keadaan hidup demikian, pihak kolonial terus-menerus mengintimidasi
penduduk pribumi sehingga kondisi sebagian besar rakyatsangat memprihatinkan.
Di samping itu para rentenir, pengijon dan lintah darat turut pula memperkeruh
suasana. Mereka berlomba mencari keuntungan yang besar dan para petani yang
sedang menghadapi kesulitan hidup, sehingga tidak jarang terpaksa melepaskan
tanah miliknya sehubungan dengan ketidak mampuan mereka mengembalikan hutang-hutangnya
yang membengkak akibat sistem bunga berbunga yang diterapkan pengijon.dan tidak
telep[as pada saat itu dikenal dengan adanya sistem kolonialisme yang telah
banyak mensengsarakan kaum buruh pada umumnya dan membuat mereka harus berpikir
bagaimna caranya mereka untuk dapaat keluar dari permasalah yang telah lama
mereka rasanya dan hadirlah suatu koperasi yang bertujuan untuk menolong kaum
buruh yang pada awal itu dikenal dengan koperasi Pra industri.
Dan perkembangan ini terus diikuti oleh negara-negara lainnya dan hingga
sampai saat ini koperasi terus berkembang dengan tujuan untuk mensejahterakan
para anggotanya.dan badan lembaga koperasi juga telah banyak mampu mengatasi
permasalah ekonomi yang telah dialami oleh negara-negara baik dieropa maupun asia.dan
ini sja yang dapat kami simpulkan dan semoga bermanfaat.
Daftar Pustaka
