Rabu, 09 Desember 2015

Laporan Penelitian

A.PENGERTIAN LAPORAN 
pengertian laporan adalah bentuk penyajian fakta tentang suatu keadaan atau suatu kegiatan, pada dasarnya fakta yang disajikan itu berkenaan dengan tanggung jawab yang ditugaskan kepada si pelapor. Fakta yang disajikan merupakan bahan atau keterangan untuk informasi yang dibutuhkan, berdasarkan keadaan objektif yang dialami sendiri oleh si pelapor (dilihat, didengar, atau dirasakan sendiri) ketika si pelapor telah melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan.
B.JENIS-JENIS LAPORAN 
1.Laporan Formal
adalah laporan yang ditulis secara popular, yaitu menggunakan kata-kata sederhana, kadang-kadang diselingi dengan kalimat humor/lucu. , yaitu laporan yang tidak memenuhi beberapa unsure formal. Laporan ini bersifat pribadi yang disesuaikan dengan kepentingan penulisannya.

Laporan formal terdiri dari:
1. Bagian Pendahuluan
Bagian pendahuluan terdiri dari:
a. Halaman judul: judul, maksud dan tujuan penulisan identitas penulis, instansi asal, kota penyusunan, tahun.
b. Halaman pengesahan (jika perlu)
c. Halaman motto/ semboyan (jika perlu)
d. Halaman persembahan (jika perlu)
e. Kata pengantar
f. Daftar isi
g. Daftar tabel (jika ada)
h. Daftar gambar (jika ada)
i. Daftar grafik (jika ada)
j. Abstrak (berisi uraian singkat mengenai isi laporan)

2. Bagian Isi
Uraian singkat tentang bagian ini:
a. Bab I: Pendahuluan
1) Latar belakang
2) Identifikasi masalah
3) Pembatasan masalah/ ruang lingkup penelitian
4) Rumusan masalah
5) Tujuan dan manfaat
b. Bab II: Kajian pustaka
c. Bab III: Metode penelitian
d. Bab IV: Pembahasan
e. Bab V: Penutup

3. Bagian Penutup
a. Daftar pustaka
b. Daftar lampiran
c. Indeks atau daftar istilah

1.Laporan Informal
adalah laporan yang ditulis secara popular, yaitu menggunakan kata–kata sederhana, kadang–kadang diselingi dengan kalimat humor/lucu, yaitu laporan yang tidak memenuhi beberapa unsur formal. Laporan ini bersifat pribadi yang disesuaikan dengan kepentingan penulisannya.
Laporan Informal terdiri dari :
Laporan kunjungan, berisi : 
1.Judul laporan
2.Tujuan
3.Waktu pelaksanaan
4.Hasil yang diperoleh
Laporan percobaan, berisi : 
1.Judul percobaan
2.Pelaksanaan
3.Urusan kerja
4.Data yang diperoleh
5.Kesimpulan
Laporan diskusi, berisi : 
1.Topik
2.Moderator
3.Penyaji
4.Jumlah peserta
5.Masalah yang dibicarakan
6.Pemecahan masalah
7.Kesimpulan
C. Usur-Unsur Dalam Menyususn Laporan 
1. Bagian Pembuka 
Menurut arifin (1987), bagian pembuka sebuah laporan penelitian lebih lengkap harus mengandung komponen-komponen berikut ini:
a.Judul
b.halaman judul
c.Halaman pengesahan
d.Halaman penerimaan
e.Kata pengantar
f.Abstrak
g.Daftar isi
h.Daftar tabel
i.Daftar grafik, bagan, atau skema.
j.Daftar singkatan dan lambing.

2.Bagian Isi Laporan
Bagian isi meliputi sebagai berikut.
a. Bab Pendahuluan
b. Bab Tinjauan Kepustakaan
c. Bab Metodologi Penelitian.
d. Bab Hasil Penelitian 
e. Bab Pembahasan Hasil Penelitian 
f. Bab Kesimpulan dan Saran 

3.Bagian Penutup
a. Daftar Pustaka 
b. Lampiran-lampiran 
c. Indeks 

D.Contoh laporan 
Laporan Penelitian Survey Kesehatan Lingkungan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pencemaran lingkungan merupakan masalah kita bersama, yang semakin penting untuk diselesaikan, karena menyangkut keselamatan, kesehatan, dan kehidupan kita. Siapapun bisa berperan serta dalam menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan ini, termasuk kita. Dimulai dari lingkungan yang terkecil, diri kita sendiri, sampai ke lingkungan yang lebih luas.
Permasalahan pencemaran lingkungan yang harus segera kita atasi bersama diantaranya pencemaran air tanah dan sungai, pencemaran udara perkotaan, kontaminasi tanah oleh sampah, hujan asam, perubahan iklim global, penipisan lapisan ozon, kontaminasi zat radioaktif, dan sebagainya.
Untuk menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan ini, tentunya kita harus mengetahui sumber pencemar, bagaimana proses pencemaran itu terjadi, dan bagaimana langkah penyelesaian pencemaran lingkungan itu sendiri.
Untuk mengukur tingkat pencemaran di suatu tempat digunakan parameter pencemaran. Parameter pencemaran digunakan sebagai indikator (petunjuk) terjadinya pencemaran dan tingkat pencemaran yang telah terjadi. Parameter pencemaran meliputi parameter fisik, parameter kimia, dan parameter biologi.
Pencemaran lingkungan dapat dikategorikan menjadi:
1. Pencemaran Air.
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Walaupun fenomena alam seperti gunung berapi, badai, gempa bumi dll, juga mengakibatkan perubahan yang besar terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai pencemaran.
Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi.

2. Pencemaran Udara.
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansifisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.
Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia. Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suara, panas, radiasi atau polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global.

3. Pencemaran Tanah.
Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).

2. Rumusan Masalah
1.Apa saja jenis pencemaran dari hasil survey penelitian tersebut ?
2. Apa saja parameter lingkungan dari hasil survey penelitian tersebut ?
3. Apa saja faktor-faktor penyebab perubahan lingkungan ?
4. Bagaimana akibat dari pencemaran lingkungan hasil survey tersebut ?
5. Bagaimana upaya pencegahan pencemaran dari hasil survey tersebut ?

3. Tujuan Laporan
1. Untuk mengetahui jenis pencemaran lingkungan dari hasil survey penelitian
2. Untuk mengetahui parameter apa saja yang terdapat dalam lingkungan penelitian
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi penyebab perubahan lingkungan tersebut
4. Untuk mengetahui akibat dari pencemaran lingkungan dalam survey penelitian tersebut
5. Untuk mengetahui upaya pencegahan pencemaran lingkungan dari hasil survey penelitian tersebut


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pencemaran Air
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia.
Lokasi : TPA Pantai Slamaran Kota Pekalongan
Waktu : Rabu, 02 Oktober 2013
Indikator Penelitian : Jenis Pencemarannya adalah limbah cair dari pabrik industry, rumah warga, industry rumahan, sanitasi, dll.
 Parameter Pencemaran Air
Parameter Fisik :
a.Bau : bau busuk
b.Warna : abu-abu kehitam-hitaman
Parameter Kimia :
a. Terdiri dari macam-macam limbah domestic, sanitasi serta limbah industry
 Faktor Pencemaran
a. Volume limbah industry, maupun domestic
b. Kandungan bahan pencemar yang terdapat dalam limbah indutri maupun limbah domestic
c. Frekuensi pembuangan limbah industry maupun limbah domestic

2.2 Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.
Lokasi : TPA Pantai Slamaran Kota Pekalongan
Waktu : Rabu, 02 Oktober 2013
Indikator Penelitian : Jenis pencemarannya berupa sampah padat yang menjadi pencemar utama untuk pencemaran udara.
 Parameter Pencemaran Udara
Parameter Fisik :
a. Frekuensi : penimbunan sampah yang standar tingginya 17m
b. Warna : sesuai dengan macam-macam sampah
c. Bau : busuk
d. Sampah padat : sampah organik, dan sampah anorganik.
Parameter Kimia :
a. Penimbunan sampah yang mengakibatkan pembusukan zat partikel yang ada dalam sampah
Parameter Biologi :
a.Terdapat bermacam-macam mikroorganisme yang hidup dalam lingkungan disekitar penimbunan sampah seperti serangga, nyamuk, lalat, tikus, dll.
 Faktor Pencemaran
1. Sampah Organik - dapat diurai (degradable)
Sampah Organik, yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos.
2. Sampah Anorganik - tidak terurai (undegradable)
Sampah Anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk laiannya. Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS, maupun karton.
 Akibat Pencemaran Udara
Karena pembusukan yang terjadi oleh timbunan sampah organik dan sampah anorganik tersebut menimbulkan bau busuk disekitar wilayah lingkungan TPA, yang mengganggu masyarakat disekitar pantai slamaran khususnya warga yang rumah kediamannya dekat dengan wilayah TPA tersebut.
Hal ini juga dapat menjadi sumber penyakit karena timbunan sampah yang tinggi serta pembusukan yang terjadi dalam timbunan sampah tersebut yang mengakibatkan adanya keberadaan makhluk hidup sejenis serangga seperti lalat, nyamuk, tikus, dll, yang membawa kuman penyakit yang keberadaannya bersifat pathogen terhadap para pekerja serta masyarakat sekitar wilayah TPA.

3. Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Kualitas tanah dapat berkurang akibat dari limbah padat yang mencemari tanah. Kesuburan tanah juga dapat berkurang karena proses air mengalirnya terhalangi oleh banyaknya limbah padat seperti sampah organik, sampah anorganik, limbah domestik (sampah rumah tangga).
Lokasi : TPA Pantai Slamaran Kota Pekalongan
Waktu : Rabu, 02 Oktober 2013
Indikator Penelitian : Jenis pencemarannya berupa limbah padat seperti sampah organik yang berasal dari makhluk hidup seperti dedaunan, bangkai binatang. Dan sampah anorganik yang berasal dari limbah industri seperti kaleng, plastic, botol, dll. 
 Parameter Pencemaran Tanah
Parameter Fisik :
a. Bau : Busuk
b. Warna : Keabu-abuan
c. Bentuk : Kering dan tandus
Parameter Kimia :
a. Terdapat berbagai logam, keramik serta zat kimia lainnya, seperti kaleng, botol, plastic, kertas, serta sampah rumah sakit seperti infus dan jenis semua sampah lainnya.
 Faktor Pencemaran :
1. Sampah Organik - dapat diurai (degradable)
Sampah Organik, yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos.
2. Sampah Anorganik - tidak terurai (undegradable)
Sampah Anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk laiannya. Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS, maupun karton.
 Akibat Pencemaran Tanah
Tanah dilingkungan dalam TPA menjadi tandus dan kering serta gersang karena tidak adanya tumbuhan atau pohon atau tumbuhan disekitarnya mati, karena tanah tersebut telah terkontaminasi oleh bahan-bahan berbahaya ataupun zat-zat kimia yang menjadikan tanah tersebut menjadi tandus, dan kering. 
Jika adanya pohon atau tumbuhan dilingkungan dalam TPA juga tidak bisa tumbuh dengan baik karena proses untuk menyerap air terhalangi oleh sampah-sampah yang menumpuk diatas tanah tersebut. Jika sampah organik biasanya bisa terurai dengan cepat oleh mikroorganisme dalam tanah, akan tetapi untuk sampah anorganik membutuhkan waktu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun agar bisa terurai dalam tanah.
 Upaya Pencegahan Pencemaran Air, Udara dan Tanah
Untuk mengatasi limbah cair di TPA sendiri mempunyai metode dengan pengendapan alami. Yaitu limbah cair dari industry maupun domestic ditampung dalam kolam khusus. Lalu setelah beberapa minggu dipindahkan dalam kolam penampungan untuk diendapkan dalam kolam penampungan selama ±4bulan. Kedalaman dari kolam tersebut kurang lebih 4 meter. Disebelah kolam terdapat kolam kecil untuk penampungan air dari endapan atau penyaringan secara alami tersebut. Setelah penyaringan air tersebut bersih dan ramah lingkungan maka air tersebut dialirkan ke dalam laut. Jika penyaringan tersebut benar-benar ramah lingkungan maka dalam ekosistem biota dalam laut tidak akan tercemari. Akan tetapi jika penyaringan tersebut salah dalam prosesnya dan menghasilkan air yang tercemar maka ekosistem dalam laut dan biota laut akan ikut tercemar juga.
Untuk mengatasi masalah pencemaran udara di TPA sendiri mempunyai metode penimbunan sampah dengan tanah merah agar mempercepat proses pembusukan sampah. Biasanya penimbunan dengan tanah merah ini dilakukan dengan menggunakan mesin eskafator.
Di dalam TPA terdapat Zona Penimbunan Sampah yang terdiri dari 3 Zona. Zona 1 adalah zona yang digunakan sebagai tempat penimbunan sampah, akan tetapi zona ini telah ditutup karena telah melebihi kapasitas standar penimbunan sampah yaitu dengan tinggi 17 m serta kedalaman 10 m.
Zona 2 dan Zona 3 digunakan untuk menampung sampah yang baru datang. Biasanya petugas maupun masyarakat memilah sampah-sampah organik dan anorganik untuk bisa didaur ulang kembali. Jika setelah selesai dipilih maka petugas akan menimbun sampah tersebut dengan tanah merah setinggi ±2 dengan menggunakan mesin eskafator.
Untuk sampah organik biasanya dijadikan menjadi pupuk kompos. Biasanya ada petugas khusus yang mencari sampah dedaunan, buah, dan sayur. Setelah sampah organik dikumpulkan lalu dibawa ke mesin penggilingan untuk dihaluskan dan disortir. Lalu dijemur selama kurang lebih 3 minggu dan dikemas sesuai pesanan. Biasanya pengantaran pesanannya menggunakan 2 viar.
Untuk pengolahan sampah anorganik sendiri baru ada pengolahannya pada tahun 2011 – sekarang. Biasanya sampah anorganik ini dikumpulkan jadi satu lalu dibawa ketempat penampungan. Setelah ditampung kini saatnya sampah anorganik diolah di BANK SAMPAH. Di BANK SAMPAH sendiri sebagian sampah anorganik diolah dan disalurkan ke industri pengolah dan sebagiannya lagi dijual ke pengumpul sampah anorganik.

BAB III
PENUTUP


3.1 Kesimpulan
Dari pengamatan di atas dapat di simpulkan bahwa pencemaran yang terjadi di daerah tertentu khususnya wilayah Pekalongan ini diakibatkan oleh aktivitas masyarakat serta kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan sekitarnya. Seperti halnya mereka dengan sengaja membuang sampah sembarangan, membuang limbah pabrik atau limbah industry mereka ke sungai yang mengakibatkan :
1. Pencemaran air yang terjadi akibat pembuangan limbah pabrik atau limbah industry rumahan ke aliran laut yang mengandung bahan-bahan kimia berbahaya yang bisa mematikan mikroorganisme dan ekosisitem dalam laut tersebut jika dalam penyaringannya salah proses.
2. Pencemaran Udara yang terjadi di TPA Pantai Slamaran yang diakibatkan penumpukan serta penimbunan sampah yang meninggi yang membuat udara disekitar wilayah TPA menjadi bau, khususnya jalan yang didepan TPA yang akan menuju ke pantai slamaran.
3. Pencemaran Tanah yang terjadi di wilayah sekitar Pantai Slamaran yang diakibatkan penimbunan sampah yang kedalamannya mencapai 10 m. yang bisa membuat tanah disekitar tersebut menjadi terkontaminasi oleh zat-zat kimia berbahaya yang menyatu dengan tanah. Sehingga dapat menyebabkan tumbuhan disekitar mati.

3.2 Saran
Karena pencemaran lingkungan ini adalah masalah kita bersama, untuk itu kita harus bertanggung jawab dan memegang teguh konsep keseimbangan alam. Sudah sepantasnya kita menjaga dan merawat lingkungan, mulai dari lingkungan tempat tinggal kita sehingga nantinya akan tercipta lingkungan yang sehat.

E. Referensi


http://bald-gugungondrong.blogspot.co.id/2013/05/pengertian-tujuan-manfaat-jenis-dan.html
http://radensanopaputra.blogspot.co.id/2013/05/laporan-formal-dan-laporan-informal_4946.html
https://anisamugni.wordpress.com/2013/05/30/pengertian-laporanlaporan-adalah-suatu-bentuk-penyajian-fakta-tentang/
http://www.ipapedia.web.id/2015/05/menyusun-laporan-dan-mengkomunikasikan.html
http://k-youlia.blogspot.co.id/2012/03/sistematika-dan-cara-penyusunan-laporan.html
http://ipina10.blogspot.co.id/2013/10/laporan-penelitian-survey-kesehatan.html

Minggu, 15 November 2015

Karangan Ilmiah

1.       Pengertian Karya Ilmiah
“Karangan ilmiah merupakan suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isisnya dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya/ keilmiahannya.”—Eko Susilo, M. 1995:11
Tujuan dari pembuatan karangan ilmiah, antara lain :
>Memberi penjelasan
>Memberi komentar atau penilaian
>Memberi saran
>Menyampaikan sanggahan
>Membuktikan hipotesa
Karya ilmiah adalah suatu karya dalam bidang ilmu pengetahuan (science) dan teknologi yang berbentuk ilmiah. Suatu karya dapat dikatakan ilmiah apabila proses perwujudannya lewat metode ilmiah. Jonnes (1960) memberikan ketentuan ilmiah, antara lain dengan sifat fakta yang disajikan dan metode penulisannya.
Bila fakta yang disajikan berupa fakta umum yang obyektif dan dapat dibuktikan benar tidaknya serta ditulis secara ilmiah, yaitu menurut prosedur penulisan ilmiah, maka karya tulis tersebut dapat dikategorikan karya ilmiah, sedangkan bilamana fakta yang disajikan berupa dakta pribadi yang subyektif dan tidak dapat dibuktikan benar tidaknya serta tidak ditulis secara ilmiah, karya tulis tersebut termasuk karya tulis non ilmiah.
2.       Ciri-Ciri Karya Ilmiah
1.       Struktur Sajian
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan kesimpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.
2.       Komponen dan Substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
3.       Sikap Penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.
4.       Penggunaan Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata / istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.
3.       Jenis-jenis karya Ilmiah
Umum karya ilmiah di perguruan tinggi, menurut Arifin (2003), dibedakan menjadi:
1.       Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data dilapangan yang bersifat empiris-objektif. makalah menyajikan masalah dengan melalui proses berpikir Deduktif atau induktif.
2.       Kertas kerja seperti halnya makalah, adalah juga karya tulis ilmiah yang menyajikan sesuatu berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif. Analisis dalam kertas kerja lebih mendalam daripada analisis dalam makalah.
3.       Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain. Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta empiris-objektif, baik bedasarkan penelitian langsung (obsevasi lapangan, atau percobaan di laboratorium), juga diperlukan sumbangan material berupa temuan baru dalam segi tata kerja, dalil-dalil, atau hukum tertentu tentang salah satu aspek atau lebih dibidang spesialisasinya.
4.       Tesis adalah karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam dibandingkan dengan skripsi. Tesis mengungkapkan pengetahuan baru yang diperoleh dari penelitian sendiri.
5.       Disertasi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang sahih (valid) dengan analisis yang terinci). Disertasi ini berisi suatu temuan penulis sendiri, yang berupa temuan orisinal. Jika temuan orisinal ini dapat dipertahankan oleh penulisnya dari sanggahan penguji, penulisnya berhak menyandang gelar doktor (S3).

Manfaat Penyusunan karya ilmiah
Menurut sikumbang (1981), sekurang-kurangnya ada enam manfaat yang diperoleh dari kegiatan tersebut.
1.       Penulis dapat terlatih mengembangkan keterampilan membaca yang efektif karena sebelum menulis karya ilmiah, ia mesti membaca dahulu kepustakaan yang ada relevansinya dengan topik yang hendak dibahas.
2.       Penulis dapat terlatih menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber, mengambil sarinya, dan mengembangkannya ke tingkat pemikiran yang lebih matang.
3.       Penulis dapat berkenalan dengan kegiatan perpustakaan seperti mencari bahan bacaan dalam catalog pengarang atau katalog judul buku.
4.       Penulis dapat meningkatkan keterampilan dalam mengorganisasi dan menyajikan data dan fakta secara jelas dan sistematis.
5.       Penulis dapat memperoleh kepuasan intelektual.
6.       Penulis turut memperluas cakrawala ilmu pengetahuan masyarakat.
Fungsi Karya Ilmiah:
sebagai sarana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
1.       Penjelasan (explanation)
2.       Ramalan (prediction)
3.        Kontrol (control)
Hakikat karya ilmiah: mengemukakan kebenaran melalui metodenya yang sistematis, metodologis, dan konsisten.
Syarat menulis karya ilmiah
1.       Motivasi dan displin yang tinggi.
2.       Kemampuan mengolah data
3.       Kemampuan berfikir logis (urut) dan terpadu (sistematis)
4.       Kemampuan berbahasa

Sifat karya ilmiah
Formal harus memenuhi syarat:
1.                         Lugas dan tidak emosional => mempunyai satu arti, sehingga tidak ada tafsiran sendiri-sendiri (interprestasi yang lain).
2.                         Logis => disusun berdasarkan urutan yang konsisten
3.                         Efektif => satu kebulatan pikiran, ada penekanan dan pengembagan.
4.                         Efisien => hanya mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan mudah dipahami
5.                         Ditulis dengan bahasa Indonesia yang baku.


Daftar Pustaka
http://ptcindonesia.heck.in/pengertian-karya-ilmiah-fungsi-syarat-je.xhtml